Selasa, 25 Februari 2014

Laporan Kimia Prodak Koloid (Pempek)





LAPORAN AKHIR
PRAKTIKUM KIMIA
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Kimia


Disusun Oleh:
Bhika Arnanda Chary W
Devi Hikmawati Shara
Firhan Muhamad F
Hana Khairunnisa
Suhendra Wahyu P S
Tika Rizky Oktaviani
Venty Aprilia

XII-IPA 2


SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 BANDUNG
Jalan Pasirkaliki No.51 Bandung
TAHUN PELAJARAN 2013-2014


BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Judul Percobaan
Produk Koloid Pembuatan Pempek

1.2    Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini adalah:
a.       Mengetahui cara pembuatan produk yang memiliki sistem koloid.
b.      Mengidentifikasi cara pembuatan produk koloid yaitu pempek.
c.       Mengetahui jenis koloid dalam produk pempek.
d.   Memahami pengaplikasian koloid dalam kehidupan sehari-hari.

1.3     Pelaksanaan Percobaan
Hari/Tanggal                    : Selasa, 18 Februari 2014
Waktu                              : Pukul 17.00 WIB
Tempat                             : Caringin





BAB II
ALAT DAN BAHAN

2.1 Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah:

a.       1 buah kompor gas                                         
b.      1 buah panci                                                   
c.       1 buah sendok                                    
d.      1 buah blender                                                           
e.       1 buah pisau                                                                 
f.       1 buah wajan
g.      1 buah mangkuk

2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah:
2.2.1      Adonan pempek
a.       Ikan tengiri segar  1 kg (giling)
b.      Tepung terigu 1 kg
c.       Garam secukupnya
d.      Tepung tapioka 1 kg
e.       Air panas secukupnya
f.       Telur rebus (untuk isi pempek kapal selam belah jadi empat bagian)

2.2.2        Bumbu Pempek
a.         Bawang putih 100 gr
b.         Garam secukupnya
c.         Penyedap (bila suka)

2.2.3        Bahan kuah  cuka pempek
a.          Air 1 liter
b.         Gula merah 1 kg
c.          Bawang putih 150 gr (haluskan dengan kulitnya)
d.         250 gr cabe rawit (tangkainya jangan dibuang)
e.          Air cuka 2 sdm (selera)
f.          Garam 1 sdt




BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Sifat Khas Koloid
Koloid memiliki beberapa sifat khas diantaranya:

a.       Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah suatu efek penghamburan berkas sinar oleh partikel - partikel yang terdapat dalam system koloid,  sehingga jalannya berkas sinar terlihat. 
b.      Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerakan terpatah - terpatah (gerak zig - zag) yang terus-menerus dalam system koloid.

c.       Diffusi dan Filtrasi
Partikel koloid lebih sulit berdifusi bila dibandingkan dengan larutan sejati. Hal ini disebabkan ukuran partikel koloid lebih besar dibandingkan dengan partikel larutan sejati. Selain itu ukuran partikel koloid juga menyebabkan partikel koloid tidak dapat disaring dengan kertas biasa, tetapi harus dengan penyaring ultra.

d.      Adsorpsi
Adsorpsi adalah proses penyerapan zat / partikel / molekul pada permukaan diri zat tersebut sehingga koloid akan memiliki muatan listrik. Antara partikel koloid dengan ion - ion yang diadsorpsi akan membentuk beberapa lapisan, yaitu :
a)    Lapisan pertama ialah lapisan inti yang bersifat netral, terdiri atas partikel koloid netral.
b)   Lapisan ion dalam ialah lapisan ion - ion yang diadsorpsi oleh koloid.
c)    Lapisan ion luar
d)   Kestabilan koloid
Kestabilan koloid ditentukan oleh muatan listrik yang dikandung partikel koloid. Muatan listrik dapat di lucuti, misalnya dengan penambahan zat yang bersifat elektrolit, akibatnya akan terjadi penggumpalan koloid atau pengendapan koloid

e.       Elektroforesis
Elektroforesis adalah peristiwa pemisahan koloid yang bermuatan. Partikel-partikel koloid yang bermuatan dengan bantuan arus listrik akan mengalir ke masing-masing elektroda yang bermuatannya berlawanan. Partikel yang bermuatan positif bergerak menuju ke elektroda positif. 

f.       Koloid Pelindung
Koloid pelindung adalah koloid yang dapat melindungi koloid dari proses koagulasi atau penggumpalan. Ada beberapa koloid pelindung yang digunakan pada emulsi, misalnya casein dalam susu. Jenis koloid ini disebut emuglator.
g.      Dialisis
Dialisis
adalah proses penyaringan koloid dengan menggunakan kertas perkamen atau membran yang diletakan di dalam air yang mengalir.

h.      Koloid Liofil dan Koloid Liofob
Sol liofil adalah sol di mana fase terdispersinya senang akan medium pendispersinya (senang akan cairan) atau di katakan juga afinitas atau daya tarik terhadap mediumnya sangat kuat.
Sol liofob adalah kebalikan dari sol liofil, di mana partikel fase terdispersinya kurang/tidak senang akan cairannya (mediumnya).

3.2 Sistem Koloid
Sistem koloid terdiri dari dua fase yaitu :

a.       Fase zat terdispersi
Fase zat terdispersiyaitu zat yang fasenya berubah  kecuali jika zat yang dicampur mempunyai fase yang sama.

b.      Fase zat pendispersi
Fase zat pendispersi atau fase medium, yaitu zat yang mempunyai fase yang tetap pada sistem koloidnya.

No.
Fasa
Terdispersi
Fasa
Pendispersi
Nama
Contoh
1
Padat
Gas
aerosol
asap, debu di udara
2
Padat
Cair
sol
sol emas, sol belerang, tinta, cat
3
Padat
Padat
sol padat
gelas berwarna, intan hitam
4
Cair
Gas
aerosol
kabut
5
Cair
Cair
emulsi
susu, santan, minyak ikan
6
Cair
Padat
emulsi padat
jeli, mutiara, opal
7
Gas
Cair
buih
buih sabun, krim kocok
8
Gas
Padat
buih padat
karet busa, batu apung

3.3 Pempek
Empek atau Empek-empek adalah makanan khas Palembang yang terbuat dari ikan dan sagu. Sebenarnya sulit untuk mengatakan bahwa pempek pusatnya adalah Palembang karena hampir di semua daerah di Sumatera Selatan memproduksinya.
Penyajian pempek ditemani oleh saus berwarna hitam kecoklat-coklatan yang disebut cuka atau cuko (bahasa Palembang). Cuko dibuat dari air yang dididihkan, kemudian ditambah gula merah, udang ebi dan cabe rawit tumbuk, bawang putih, dan garam. Bagi masyarakat asli Palembang, cuko dari dulu dibuat pedas untuk menambah nafsu makan. Namun seiring masuknya pendatang dari luar pulau Sumatera maka saat ini banyak ditemukan cuko dengan rasa manis bagi yang tidak menyukai pedas. Cuko dapat melindungi gigi dari karies (kerusakan lapisan email dan dentin). Karena dalam satu liter larutan kuah pempek biasanya terdapat 9-13 ppm fluor. satu pelengkap dalam menyantap makanan berasa khas ini adalah irisan dadu timun segar dan mie kuning.
Jenis pempek yang terkenal adalah "pempek kapal selam", yaitu telur ayam yang dibungkus dengan adonan pempek dan digoreng dalam minyak panas. Ada juga yang lain seperti pempek lenjer, pempek bulat (atau terkenal dengan nama "ada'an"), pempek kulit ikan, pempek pistel (isinya irisan pepaya muda rebus yang sudah dibumbui), pempek telur kecil, dan pempek keriting.
Pempek bisa ditemukan dengan sangat mudah di seantero Kota Palembang. Pempek dijual dimana-mana di Palembang, ada yang menjual di restoran, ada yang dipinggir jalan, dan juga ada yang dipikul. Disemua kantin sekolah/tempat kerja/kampus pasti ada yang menjual pempek. Tahun 1980-an, penjual pempek biasa memikul 1 keranjang pempek penuh sambil berkeliling Kota Palembang jalan kaki menjajakan makanannya.
3.4 Sejarah Pempek
Menurut sejarahnya, pempek telah ada di Palembang sejak masuknya perantau Cina ke Palembang, yaitu di sekitar abad ke-16, saat Sultan Mahmud Badaruddin II berkuasa di kesultanan Palembang-Darussalam. Nama empek-empek atau pempek diyakini berasal dari sebutan "apek", yaitu sebutan untuk lelaki tua keturunan Cina sedangkan "koh", yaitu sebutan untuk lelaki muda keturunan Cina.
Berdasarkan cerita rakyat, sekitar tahun 1617 seorang apek berusia 65 tahun yang tinggal di daerah Perakitan (tepian Sungai Musi) merasa prihatin menyaksikan tangkapan ikan yang berlimpah di Sungai Musi yang belum seluruhnya dimanfaatkan dengan baik, hanya sebatas digoreng dan dipindang. Ia kemudian mencoba alternatif pengolahan lain. Ia mencampur daging ikan giling dengan tepung tapioka, sehingga dihasilkan makanan baru. Makanan baru tersebut dijajakan oleh para apek dengan bersepeda keliling kota. Oleh karena penjualnya dipanggil dengan sebutan "pek … apek", maka makanan tersebut akhirnya dikenal sebagai empek-empek atau pempek
Namun cerita rakyat ini patut ditelaah lebih lanjut karena singkong baru diperkenalkan bangsa Portugis ke Indonesia pada abad 16. Selain itu velocipede (sepeda) baru dikenal di Perancis dan Jerman pada abad 18. Selain itu Sultan Mahmud Badaruddin baru lahir tahun 1767. Juga singkong sebagai bahan baku sagu baru dikenal pada zaman penjajahan Portugis dan baru dibudidayakan secara komersial tahun 1810. Walaupun begitu sangat mungkin pempek merupakan adaptasi dari makanan Cina seperti baso ikan, kekian ataupun ngohyang.
Pada awalnya pempek dibuat dari ikan belida. Namun, dengan semakin langka dan mahalnya harga ikan belida, ikan tersebut diganti dengan ikan gabus yang harganya lebih murah, tetapi dengan rasa yang tetap gurih.
Pada perkembangan selanjutnya, digunakan juga jenis ikan sungai lainnya, misalnya ikan putak, toman, dan bujuk. Dipakai juga jenis ikan laut seperti Tenggiri, Kakap Merah, parang-parang, ekor kuning, dan ikan sebelah. Juga sudah ada yang menggunakan ikan dencis , ikan lele serta ikan tuna putih.
3.5 Manfaat Pempek

Kita tahu bahan dasar dominan dalam membuat pempek adalah ikan . Ikan menurut para ahli gizi makanan banyak  mengandung omega 3 yang berguna untuk :
a.       pembentukan organ-organ penting seperti otak ,jantung,alat kelamin sistem saraf yang baik untuk ibu hamil anak-anak maupun orang dewasa.
b.       mencegah penyakit jantung
c.        mengurangi kolestrol yang menyebabkan stroke.
Ikan juga  banyak mengandung vitamin, mineral, protein dan lainnya yang baik untuk tubuh. Kesimpulannya pempek banyak bermanfaat bagi tubuh, jadi  konsumsi pempek jangan hanya dijadikan sekedar makanan sambilan semata saja



BAB IV
CARA KERJA

Langkah-langkah pembuatan pempek yaitu:
1.      Membuat Kuah Cuka pempek : Didihkan air bersama gula merah lalu masukan bawang putih dan cabe rawit yang sudah dihaluskan di tambah cuka dan garam. Saring dan sisihkan
2.      Membuat Empek Empek : Campurkan tepung terigu dan ikan tenggiri kemudian tambahkan air panas sedikit demi sedikit sambil diaduk. Aduk sampai menjadi adonan yang kenyal  jangan sampai terlalu lembek.
3.      Bentuk Adonan menjadi bulat kemudian masukan telor rebus yang sudah dibagi empat ke tengah adonan empek empek dan lipat.
4.      Rebus Adonan Pempek dengan air yang mendidih. Agar pempek tidak lengkit beri sedikit minyak ke dalam air.
5.      Rebus hingga pempek mengapung atau matang, angkat dan tiriskan. Empek Empek sudah siap dinikmati basah maupun di goreng terlebih dahulu.
6.      Sajikan bersama Kuah Cuko pempek dan irisan ketimun ,jika anda suka bisa ditambah dengan mie kuning.



BAB V
KESIMPULAN

Pempek merupakan koloid jenis sol padat dalam cair. fase terdispersinya adalah cair, sedangkan fase terdispersinya adalah padat. Sedangkan kuahnya merupakan koloid dispersi.
Pempek merupakan koloid yang baik bagi kesehatan, karena didalam pempek terkandung banyak manfaat dan baik untuk tubuh.



BAB VI
DATA HASIL PENGAMATAN

a.       Saat bahan adonan dicampurkan dengan air, komponen tersebut dapat larut dalam air.
b.      Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Pempek :
Pempek adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.  Pempek mengandung energi sebesar 182 kilokalori, protein 9,2 gram, karbohidrat 27,8 gram, lemak 3,8 gram, kalsium 401 miligram, fosfor 116 miligram, dan zat besi 2,4 miligram.  Selain itu di dalam Pempek juga terkandung vitamin A sebanyak 13 IU, vitamin B1 0,16 miligram dan vitamin C 0 miligram.  Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Pempek, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.

Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Pempek
:
Nama Bahan Makanan : Pempek
Nama Lain / Alternatif : Mpek-Mpek
Banyaknya Pempek yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Pempek yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Pempek = 182 kkal
Jumlah Kandungan Protein Pempek = 9,2 gr
Jumlah Kandungan Lemak Pempek = 3,8 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Pempek = 27,8 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Pempek = 401 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Pempek = 116 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Pempek = 2,4 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Pempek = 13 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Pempek = 0,16 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Pempek = 0 mg
Khasiat / Manfaat Pempek : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : P
Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta
sumber lainnya.

Keterangan :
Riset/penelitian pada Pempek yang berbeda bisa menghasilkan perbedaan hasil yang didapat karena berbagai faktor yang mempengaruhi.  Mohon maaf apabila ada kesalahan atau kekurangan pada informasi daftar komposisi bahan makanan Pempek ini.



BAB VII
HASIL DISKUSI

Proses pembuatan pempek melibatkan prinsip kerja koloid yaitu termasuk dalam jenis sol padat cair. Pempek sangat aman di konsumsi dan memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Hal ini disebabkan banyaknya kandungan gizi yang didapat dari bahan dasar pembuatan pempek yaitu ikan. Pempek juga mengandung karbohidrat dan perotein yang dibutuhkan oleh tubuh kita.



DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.com/tepung-tapioka.


0 komentar:

Posting Komentar