“Pempek” Salah Satu
Produk Koloid
Alat
yang digunakan dalam pembuatan pempek adalah:
a.
1 buah kompor gas
b.
1 buah panci
c.
1 buah sendok
d. 1 buah blender
e.
1 buah pisau
f.
1 buah wajan
g.
1 buah mangkuk
Bahan
yang digunakan dalam pembuatan pempek adalah:
Adonan pempek
a.
Ikan tengiri segar 1
kg (giling)
b.
Tepung terigu 1 kg
c.
Garam secukupnya
d. Tepung
tapioka 1 kg
e.
Air panas secukupnya
f.
Telur rebus (untuk isi pempek kapal selam belah jadi empat bagian)
Bumbu Pempek
a.
Bawang putih 100 gr
b.
Garam secukupnya
c.
Penyedap (bila suka)
Bahan kuah cuka pempek
a.
Air 1 liter
b.
Gula merah 1 kg
c.
Bawang putih 150 gr (haluskan dengan
kulitnya)
d.
250 gr cabe rawit (tangkainya jangan dibuang)
e.
Air cuka 2 sdm (selera)
f.
Garam 1 sdt
Langkah-langkah pembuatan pempek yaitu:
1. Membuat Kuah Cuka
pempek : Didihkan air bersama gula merah lalu masukan bawang putih dan cabe
rawit yang sudah dihaluskan di tambah cuka dan garam. Saring dan sisihkan
2. Membuat Empek Empek
: Campurkan tepung terigu dan ikan tenggiri kemudian tambahkan air panas
sedikit demi sedikit sambil diaduk. Aduk sampai menjadi adonan yang kenyal
jangan sampai terlalu lembek.
3. Bentuk Adonan
menjadi bulat kemudian masukan telor rebus yang sudah dibagi empat ke tengah
adonan empek empek dan lipat.
4. Rebus Adonan Pempek
dengan air yang mendidih. Agar pempek tidak lengkit beri sedikit minyak ke
dalam air.
5. Rebus hingga pempek
mengapung atau matang, angkat dan tiriskan. Empek Empek sudah siap dinikmati
basah maupun di goreng terlebih dahulu.
6. Sajikan bersama
Kuah Cuko pempek dan irisan ketimun ,jika anda suka bisa ditambah dengan mie
kuning.
KOLOID
Pempek merupakan salah
satu produk koloid. Disini saya akan menjelaskan terlebih dahulu sifat sifat
koloid, diantaranya:
a. Efek Tyndall
Efek Tyndall
adalah suatu efek penghamburan berkas sinar oleh partikel
- partikel yang terdapat dalam system
koloid, sehingga jalannya berkas sinar terlihat.
b. Gerak
Brown
Gerak Brown
adalah gerakan terpatah-terpatah (gerak zig-zag) yang terus menerus dalam
system koloid.
c. Diffusi dan Filtrasi
Partikel koloid lebih sulit berdifusi bila dibandingkan dengan larutan sejati. Hal ini disebabkan ukuran partikel koloid lebih besar dibandingkan dengan partikel larutan sejati. Selain itu ukuran partikel koloid juga menyebabkan partikel koloid tidak dapat disaring dengan kertas biasa,
tetapi harus dengan penyaring ultra.
d. Adsorpsi
Adsorpsi adalah
proses penyerapan zat / partikel /
molekul pada permukaan diri zat tersebut sehingga koloid akan memiliki muatan listrik.
Antara partikel koloid dengan ion - ion yang
diadsorpsi akan membentuk beberapa lapisan, yaitu :
a)
Lapisan pertama ialah lapisan inti
yang bersifat netral, terdiri atas partikel koloid netral.
b)
Lapisan ion
dalam ialah lapisan ion - ion yang diadsorpsi oleh koloid.
c)
Lapisan ion luar
d)
Kestabilan koloid
Kestabilan koloid ditentukan oleh muatan listrik
yang dikandung partikel koloid. Muatan listrik dapat di lucuti, misalnya dengan
penambahan zat yang bersifat elektrolit, akibatnya akan terjadi penggumpalan koloid atau pengendapan koloid.
e. Elektroforesis
Elektroforesis adalah peristiwa pemisahan koloid
yang bermuatan. Partikel-partikel koloid yang bermuatan dengan bantuan arus listrik akan mengalir ke masing-masing elektroda
yang bermuatannya berlawanan. Partikel yang bermuatan positif bergerak menuju ke elektroda positif.
f. Koloid Pelindung
Koloid pelindung adalah koloid
yang dapat melindungi koloid dari proses
koagulasi atau penggumpalan. Ada beberapa koloid pelindung
yang digunakan pada emulsi, misalnya casein dalam susu.
Jenis koloid ini disebut emuglator.
g.
Dialisis
Dialisis adalah proses penyaringan koloid dengan
menggunakan kertas perkamen atau membran yang diletakan di dalam air yang
mengalir.
h. Koloid Liofil dan Koloid Liofob
Sol liofil adalah
sol di mana fase terdispersinya senang akan medium
pendispersinya (senang akan cairan) atau di katakana juga afinitas atau
daya Tarik terhadap mediumnya sangat kuat.
Sol liofob adalah kebalikan dari
sol liofil, di mana partikel fase terdispersinya kurang/tidak senang akan cairannya
(mediumnya).
Sistem
Koloid
Sistem koloid terdiri dari dua fase yaitu :
a. Fase zat
terdispersi
Fase
zat terdispersiyaitu zat yang fasenya berubah kecuali jika zat yang
dicampur mempunyai fase yang sama.
b. Fase zat
pendispersi
Fase
zat pendispersi atau fase medium, yaitu zat yang mempunyai fase yang tetap pada
sistem koloidnya.
No.
|
Fasa
Terdispersi
|
Fasa
Pendispersi
|
Nama
|
Contoh
|
1
|
Padat
|
Gas
|
aerosol
|
asap, debu di udara
|
2
|
Padat
|
Cair
|
sol
|
sol emas, sol belerang, tinta, cat
|
3
|
Padat
|
Padat
|
sol padat
|
gelas berwarna, intan hitam
|
4
|
Cair
|
Gas
|
aerosol
|
kabut
|
5
|
Cair
|
Cair
|
emulsi
|
susu, santan, minyak ikan
|
6
|
Cair
|
Padat
|
emulsi padat
|
jeli, mutiara, opal
|
7
|
Gas
|
Cair
|
buih
|
buih sabun, krim kocok
|
8
|
Gas
|
Padat
|
buih padat
|
karet busa, batu apung
|
Pempek
Empek atau Empek-empek adalah
makanan khas Palembang yang terbuat dari ikan dan sagu. Sebenarnya sulit untuk
mengatakan bahwa pempek pusatnya adalah Palembang karena hampir di semua daerah
di Sumatera Selatan memproduksinya.
Penyajian pempek ditemani oleh saus berwarna
hitam kecoklat-coklatan yang disebut cuka atau cuko (bahasa
Palembang). Cuko dibuat dari air yang dididihkan, kemudian
ditambah gula merah, udang ebi dan cabe rawit tumbuk, bawang putih, dan garam.
Bagi masyarakat asli Palembang, cuko dari dulu dibuat pedas
untuk menambah nafsu makan. Namun seiring masuknya pendatang dari luar pulau
Sumatera maka saat ini banyak ditemukan cuko dengan rasa manis
bagi yang tidak menyukai pedas. Cuko dapat melindungi gigi dari karies (kerusakan
lapisan email dan dentin). Karena dalam satu liter larutan kuah pempek biasanya
terdapat 9-13 ppm fluor. satu pelengkap dalam menyantap makanan berasa khas ini
adalah irisan dadu timun segar dan mie kuning.
Jenis pempek yang terkenal adalah "pempek
kapal selam", yaitu telur ayam yang dibungkus dengan adonan pempek dan
digoreng dalam minyak panas. Ada juga yang lain seperti pempek lenjer, pempek
bulat (atau terkenal dengan nama "ada'an"), pempek kulit ikan, pempek
pistel (isinya irisan pepaya muda rebus yang sudah dibumbui), pempek telur
kecil, dan pempek keriting.
Pempek bisa ditemukan dengan sangat mudah di
seantero Kota Palembang. Pempek dijual dimana-mana di Palembang, ada yang
menjual di restoran, ada yang dipinggir jalan, dan juga ada yang dipikul.
Disemua kantin sekolah/tempat kerja/kampus pasti ada yang menjual pempek. Tahun
1980-an, penjual pempek biasa memikul 1 keranjang pempek penuh sambil
berkeliling Kota Palembang jalan kaki menjajakan makanannya.
Sejarah Pempek
Menurut sejarahnya, pempek telah ada di
Palembang sejak masuknya perantau Cina ke Palembang, yaitu di sekitar abad
ke-16, saat Sultan Mahmud Badaruddin II berkuasa di kesultanan
Palembang-Darussalam. Nama empek-empek atau pempek diyakini berasal dari
sebutan "apek", yaitu sebutan untuk lelaki tua keturunan Cina
sedangkan "koh", yaitu sebutan untuk lelaki muda keturunan Cina.
Berdasarkan cerita rakyat, sekitar tahun 1617
seorang apek berusia 65 tahun yang tinggal di daerah Perakitan (tepian Sungai
Musi) merasa prihatin menyaksikan tangkapan ikan yang berlimpah di Sungai Musi
yang belum seluruhnya dimanfaatkan dengan baik, hanya sebatas digoreng dan
dipindang. Ia kemudian mencoba alternatif pengolahan lain. Ia mencampur daging
ikan giling dengan tepung tapioka, sehingga dihasilkan makanan baru. Makanan
baru tersebut dijajakan oleh para apek dengan bersepeda keliling kota. Oleh
karena penjualnya dipanggil dengan sebutan "pek … apek", maka makanan
tersebut akhirnya dikenal sebagai empek-empek atau pempek
Namun
cerita rakyat ini patut ditelaah lebih lanjut karena singkong baru
diperkenalkan bangsa Portugis ke Indonesia pada abad 16. Selain itu velocipede
(sepeda) baru dikenal di Perancis dan Jerman pada abad 18. Selain itu Sultan
Mahmud Badaruddin baru lahir tahun 1767. Juga singkong sebagai bahan baku sagu
baru dikenal pada zaman penjajahan Portugis dan baru dibudidayakan secara
komersial tahun 1810. Walaupun begitu sangat mungkin pempek merupakan adaptasi
dari makanan Cina seperti baso ikan, kekian ataupun ngohyang.
Pada awalnya pempek dibuat dari ikan belida.
Namun, dengan semakin langka dan mahalnya harga ikan belida, ikan tersebut
diganti dengan ikan gabus yang harganya lebih murah, tetapi dengan rasa yang
tetap gurih.
Pada perkembangan selanjutnya, digunakan juga
jenis ikan sungai lainnya, misalnya ikan putak, toman, dan bujuk. Dipakai juga
jenis ikan laut seperti Tenggiri, Kakap Merah, parang-parang, ekor kuning, dan
ikan sebelah. Juga sudah ada yang menggunakan ikan dencis , ikan lele serta
ikan tuna putih.
Manfaat Pempek
Kita tahu bahan dasar
dominan dalam membuat pempek adalah ikan . Ikan menurut para ahli gizi makanan
banyak mengandung omega 3 yang berguna untuk :
a. pembentukan
organ-organ penting seperti otak ,jantung,alat kelamin sistem saraf yang baik
untuk ibu hamil anak-anak maupun orang dewasa.
b. mencegah
penyakit jantung
c. mengurangi
kolestrol yang menyebabkan stroke.
Ikan juga banyak
mengandung vitamin, mineral, protein dan lainnya yang baik untuk tubuh.
Kesimpulannya pempek banyak bermanfaat bagi tubuh, jadi konsumsi pempek
jangan hanya dijadikan sekedar makanan sambilan semata saja
d.
Informasi
Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Pempek :
Pempek adalah bahan
makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Pempek
mengandung energi sebesar 182 kilokalori, protein 9,2 gram, karbohidrat 27,8
gram, lemak 3,8 gram, kalsium 401 miligram, fosfor 116 miligram, dan zat besi
2,4 miligram. Selain itu di dalam Pempek juga terkandung vitamin A
sebanyak 13 IU, vitamin B1 0,16 miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil
tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Pempek, dengan
jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.
Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Pempek :
Nama Bahan Makanan
: Pempek
Nama Lain / Alternatif : Mpek-Mpek
Banyaknya Pempek yang diteliti (Food Weight)
= 100 gr
Bagian Pempek yang dapat dikonsumsi (Bdd /
Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Pempek = 182 kkal
Jumlah Kandungan Protein Pempek = 9,2 gr
Jumlah Kandungan Lemak Pempek = 3,8 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Pempek = 27,8 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Pempek = 401 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Pempek = 116 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Pempek = 2,4 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Pempek = 13 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Pempek = 0,16 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Pempek = 0 mg
Khasiat / Manfaat Pempek : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : P
Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta
sumber lainnya.
Keterangan :
Riset/penelitian pada
Pempek yang berbeda bisa menghasilkan perbedaan hasil yang didapat karena
berbagai faktor yang mempengaruhi. Mohon maaf apabila ada kesalahan atau
kekurangan pada informasi daftar komposisi bahan makanan Pempek ini.
Referensi:
http://www.google.com/tepung-tapioka.